ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjulloha wal-yaumal-aakhiro wa zakarolloha kasiiroo
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21).
Islam agama sempurna dan rahmat untuk seluruh alam (rahmatan lil alamin) . Islam mengatur segalanya, baik terkait dengan kehidupan dunia akhirat, dalam dunia, islam mengatur terkait kehidupan individu, sosial, budaya, ekonomi maupun politik dan lainnya, bahkan tak terkecuali terkait kepemimpinan atau yang sering disebut dengan leadership.
Rasulullah adalah sosok pemimpin ideal, visioner, yang melayani dan merakyat. Sangatlah penting untuk membuka kembali lembaran historis rasulullah serta mencontoh keteladanannya dalam kepemimpinan umat dan menciptakan kebaikan kualitatif maupun kuantitatif.
Rasulullah Muhammad SAW, bukan sekadar cerminan teladan (uswah hasanah) dalam masalah urusan kehidupan akhirat, ia juga contoh ideal seorang pemimpin masa depan. Kepemimpinannya tidak sebatas urusan agama, akan tetapi beliau juga pemimpin negara yang mempunyai wilayah kekuasaan, rakyat, dan sistem ketatanegaraan.
Dalam konteks ajaran islam seorang pemimpin tidak hanya karena mendapatkan selembar Surat keputusan (SK) sebagai alat otoritas untuk berkuasa atau memerintah, akan tetapi lebih dari itu yaitu sebagai sosok panutan dan sebagai agen of changes dalam tubuh organisasi atau lembaga yang dipimpinnya.
Keteladanan adalah salahsatu bentuk integritas yang memegang peranan penting dalam menunjang kesuksesan pemimpin untuk mengembangkan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya.
Keteladanan dapat diartikan dengan memberi contoh yang baik dalam semua aspek. Pemimpin yang teladan adalah menjadi role model dalam semua bidang, misalnya dalam kedisiplinan, bersikap, bertutur kata, berbudaya, berinteraksi sosial dan sebagainya.
Pemimpin harus dapat memberikan motivasi kepada yang dipimpinnya untuk bekerja keras sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan. “How to Motivate our employees" karena kalau tidak dijaga motivasi dan orientasi kerja bawahan, dapat disorientasi dan demotivasi.
Bagaimana dalam diri Rasulullah adalah ciri utama seorang pemimpin, ia sebagai role model yang baik memiliki karakter kuat, memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas, kredibilitas, kepedulian dan memiliki ciri sebagai pelayan.
Kalau kita orientasikan dalam konteks terkini terkadang ada seorang pemimpin yang berorasi mengajak yang ia pimpin untuk bekerja keras disiplin, sedangkan dirinya sendiri berleha-leha bermalas-malasan.
Ada pemimpin yang menggebu-gebu berteriak agar semua orang menjauhi perbuatan korupsi, akantetapi malah dia yang digiring KPK atau polisi karena korupsi dan memanipulasi anggaran.
Ada juga pemimpin yang dengan fasihnya mengajak yang ia pimpin untuk menjaga kebersihan, akantetapi dirinya bermalas-malas menyapu mejanya sendiri.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Saff 61: Ayat 2-3)
Sesungguhnya amanah kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat berat. "Sesungguhnya seorang penguasa adalah pengurus (urusan rakyatnya) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurusnya." (HR Muslim dan Ahmad).
Jikalau Allah menakdirkan kita sebagai seorang pemimpin, maka marilah kita ikuti apa yang telah Rasulullah Saw contohkan dan teladankan kepada kita. Beliau senantiasa menjadi orang yang pertama mengamalkan kebaikan sebelum mengajak orang lain untuk melakukannya (ibda' binafsi).
Keberhasilan seorang pemimpin adalah berbanding lurus dengan sebaik apa ia memimpin dirinya sendiri. Kegagalan seorang pemimpin dalam memimpin sesungguhnya disebabkan kerapuhan ia dalam memimpin dirinya sendiri. Setiap pemimpin mendambakan orang-orang yang dipimpinnya menjadi orang-orang yang jujur, amanah, disiplin, bertuturkata baik dan bersikap baik.
Maka semua itulah yang perlu ia lakukan sebelum orang-orang yang dipimpinnya melakukannya.
Kepemimpinan adalah amanah titipan dari Allah Swt. Semoga yang sedang diamanahi kepemimpinan, termasuk para pemimpin yang senantiasa meneladani Rasulullah, dan semoga dalam memberikan keteladanan senantiasa mendapat ridho dan petunjuk Allah Swt. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.
Oleh : Dr. H. Mukh Nursikin. M.Si
Dosen Pascasarjana UIN Salatiga
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait