Menurutnya, secara umum umat Islam juga semakin dewasa dapat memahami perbedaan yang ada, karena terkait dengan keyakinan masing-masing.
’Yang perlu dikedepankan adalah semangat untuk meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala. Yang paling mulia di antara umat Nabi Muhammad Saw adalah tingkat ketakwaannya," ujarnya.
Sementara, Ketua PW Muhammadiyah Jateng KH Tafsir memastikan perbedaan waktu salat Idul Adha 1443 tentu bukan niat di antara para ulama untuk berbeda.
‘’Muhammadiyah tidak ingin berbeda dengan siapapun, tapi itulah agama, bersumber dari Syariah yang sama bisa menghasilkan pemahaman yang berbeda. Terlebih lagi kita belum ada titik kesamaan tentang definisi tanggal satu,’’ katanya.
Meski begitu dia merasa yakin bahwa warganya sudah dewasa dengan perbedaan tersebut. Maka dia menjamin Insya Allah semua akan kondusif dan berjalan normal seperti tidak ada perbedaan.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Salat Idul Adha Beda Hari, NU dan Muhammadiyah Jateng Ajak Umat Islam Jaga Persatuan ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/salat-idul-adha-beda-hari-nu-dan-muhammadiyah-jateng-ajak-umat-islam-jaga-persatuan/2.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait