Dia ingat mengirim email kepada Julian Montoya — yang merupakan wakil presiden mainan global Warner Brothers pada saat itu — dengan harapan bisa mendesain ulang kekayaan intelektual kreatif Warner Brothers seperti karakter DC Comics.
Mereka akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Montoya di California. Dia menunjukkan desain potensial dan prototipe 3D mainan DC. Keesokan harinya, DC Comics mengirim kontrak global. Kesepakatan itu, yang menurut Aw adalah lompatan besar dan melipatgandakan posisi teratas untuk Mighty Jaxx.
Menurut Aw, perusahaannya menghasilkan 1,7 juta dolar AS pada 2015, empat kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Sejak itu, Aw telah menggandakan kolaborasi dengan merek terkenal lainnya untuk menjangkau fandom di seluruh dunia, dari Adidas, Hasbro dan Nickelodeon, hingga Formula 1, Sesame Street, dan Netflix.
Kolaborasi tersebut memungkinkan Aw memproduksi barang koleksi dalam skala yang lebih luas dan dengan harga yang lebih rendah, sehingga lebih mudah diakses oleh penggemar. Koleksi DC, misalnya, masing-masing dijual seharga 10 dolar AS. Harga itu terjangkau dibandingkan dengan mainan Mighty Jaxx lainnya yang diproduksi dalam jumlah yang jauh lebih kecil, yang harganya bisa mencapai 1.200 dolar AS.
Pada 2020, Aw juga mulai memproduksi blind box, yang berisi patung-patung atau mainan yang tidak diketahui pembeli hingga dibongkar. Dia bermitra dengan desainer Amerika Jason Freeny, yang dikenal karena seni anatominya. "Kami menerapkannya pada banyak mitra lisensi kami dan mereka semua menyukainya karena ini adalah tampilan alternatif untuk banyak hal. Dan sekarang ini telah menjadi garis pokok bagi kami," katanya.
Dengan kesuksesan tersebut, pendapatan perusahaan melonjak 71 persen dari 2019 hingga 2021. Hingga saat ini, Mighty Jaxx telah mengumpulkan sekitar 40 juta dolar AS, dengan nilai perusahaan lebih dari 200 juta dolar AS atau setera Rp3 triliun. Investornya termasuk konglomerat China, yakni Tencent, KB Investment, dan East Ventures.
Aw juga berhasil masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada 2018 saat usianya 28 tahun. Saat ini Aw fokus pada masa depan Mighty Jaxx, yang mencakup lebih banyak kolaborasi dan dorongan ke metaverse. "Saya merasa itu tidak cukup. Saya memainkan banyak game simulasi bisnis dan saya juga tidak pernah senang dengan itu. Saya memulai kembali permainan 100 kali untuk terus mereplikasi (skenario) sampai saya mendapatkan model yang tepat, tetapi saya obsesif seperti itu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Pemuda Ini Sukses Bisnis Mainan Bernilai Rp3 Triliun, Mitranya DC Comics hingga Netflix ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/pemuda-ini-sukses-bisnis-mainan-bernilai-rp3-triliun-mitranya-dc-comics-hingga-netflix/2.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait