SURABAYA,iNews.id - Upaya pemerintahan untuk wujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia diharapkan segera terwujud. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap TNI Angkatan Laut (TNI AL) harus bisa menjaga kedaulatan dan kekayaan laut dari segala bentuk ancaman. Sehingga, berbagai potensi laut yang ada dapat dimaksimalkan sebesarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia.
"Wilayah ambang batas laut terluar antara Indonesia dengan negara-negara tetangga menjadi salah satu daerah rawan yang harus diawasi ketat oleh TNI AL. Berbagai pelanggaran wilayah kerap dilakukan kapal-kapal asing yang menyelundupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," ujar Bamsoet saat bertemu Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, di Markas Koarmada II, Surabaya, Rabu (9/322).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM dan Keamanan ini mengingatkan, kedaulatan bangsa Indonesia di laut seharusnya bukan hanya terletak pada sea power, yang mengacu pada kontrol menyeluruh atas lautan saja. Tetapi juga pada naval power, yang mengacu kepada angkatan bersenjata yang terorganisasi di lautan.
"Karena itu, untuk menguatkan pertahanan Indonesia harus dimulai dengan menguatkan armada TNI AL. Selain, terus menggelorakan doktrin kekuatan maritim guna mewujudkan kembali kejayaan bangsa Indonesia sebagai negara maritim," kata Bamsoet.
Penerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana TNI AL ini menambahkan, di abad ke-21 ini dunia dihadapkan kepada berbagai ketidakpastian. Berbagai perubahan terjadi secara cepat seiring kemajuan informasi teknologi. Sehingga, pada akhirnya turut mempengaruhi perubahan sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan.
"Saat negara bertanggung jawab memperkuat Alutsista, TNI mempunyai tanggungjawab besar mempertajam pola pikir setiap prajurit dalam mengantisipasi berbagai ancaman yang datang. Karena bagaimanapun, the man behind the gun adalah kunci utama menjaga kedaulatan negara," pungkas Bamsoet.
Editor : Muhammad Andi Setiawan