Cegah Dampak Perang Rusia-Ukraina, PUKESS : Pemerintah Indonesia Harus Segera Lakukan Mitigasi

SEMARANG,iNews.id - Menindaklanjuti konflik dan perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina, Pusat Kajian Ekonomi Inklusif dan Ekonomi Syariah (PUKESS) Indonesia menggelar diskusi publik terkait dampak yang akan dirasakan di Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi dan menghasilkan rekomendasi bahwa pemerintah minimal perlu mengambil kebijakan untuk mitigasi dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Diskusi diikuti oleh 65 peserta dengan pemantik Yozi Aulia Rahman yang merupakan akademisi Universitas Negeri Semarang (UNNES) sekaligus Training Fellows dari International Monetary Fund (IMF) dan Ahmad Fauzan Mubarok yang merupakan akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.
Dari keterangan tertulis yang didapatkan oleh Tim iNewsSalatiga Akademisi IAIN Salatiga Saifudin Zuhri menuturkan pemerintah harus segera mengambil sikap tegas dan cermat agar tidak menggangu tatanan ekonomi yang meluas, "Melalui diskusi publik ini kita mencoba memetakan posisi Indonesia dan dampak yang mungkin akan dihadapi Indonesia serta harapannya menghasilkan rekomendasi yang tepat bagi pemerintah maupun pelaku usaha. Kita berharap adanya Invasi Rusia ke Ukraina ini tidak mengganggu upaya-upaya untuk menciptakan tatanan ekonomi yang menciptakan akses luas, berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan yang merupakan concern kami”, tutur Saifudin Zuhri
Yozi menganalisis bahwa Indonesia akan sangat terdampak dalam sektor minyak dan gandum, hal tersebut disebabkan Indonesia masih bergantung pada impor gandum Ukraina yang mencapai angka 60 persen dan harga minyak mentah yang sudah mencapai harga lebih dari 100 dollar per Barrel-nya. “Kita lihat saja nanti, saya menduga jika tidak ada mitigasi dari Pemerintah, barang seperti Mi Instan akan naik di warung-warung makan”, Sambung Yozi
.”Harga minyak goreng sudah mulai naik, harga BBM jenis terbaik juga sudah naik, kita lihat saja 3 bulan dari sekarang apakah BBM kelas dibawahnya juga akan naik”, tutur Fauzan menambahkan.
Diskusi diakhiri dengan menghasilkan sebuah rekomendasi untuk pemerintah harus membuat kebijakan memitigasi dampak invasi Rusia ke Ukraina kepada perekonomian Indonesia. Perlu adanya kebijakan APBN untuk melakukan mitigasi ini. Hal ini sangat penting dilakukan segera karena beban Fiskal Indonesia terlalu besar jika ini dibiarkan tanpa mitigasi yang jelas dari Pemerintah.
Editor : Muhammad Andi Setiawan