Pelatihan dimulai dengan sesi teori yang menjelaskan konsep dasar kompos dan manfaatnya. Para peserta diperkenalkan pada prinsip-prinsip pembuatan kompos, seperti rasio bahan-bahan, serta proses fermentasi yang terjadi. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk sesi praktikum, di mana mereka mempraktikkan teknik-teknik yang telah dipelajari.
Selama pelatihan, peserta tampak antusias dan aktif terlibat dalam setiap aktivitas. Beberapa dari mereka mengungkapkan kekaguman atas kemudahan teknik yang diajarkan dan manfaat praktisnya. “Saya senang bisa belajar bagaimana mengolah limbah sayur yang biasa sehari-hari saya buang ini menjadi kompos.” ujar Yati, salah satu kader PKK yang mengikuti pelatihan.
Ketua kelompok KKN UNNES Kumpulrejo, Fahmi, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. “Kami berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menginspirasi kader PKK untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, hal ini selaras dengan tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini, kegiatan ini adalah termasuk dalam program Kerja Wanita Agen Pancasila. Harapan kami pemanfaatn limbah sayur menjadi pupuk kompos, kita dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan kualitas tanah,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kelurahan Kumpulrejo. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, kader PKK diharapkan dapat menerapkan metode pengolahan limbah sayur di rumah mereka masing-masing, serta menyebarluaskan pengetahuan ini ke anggota keluarga dan tetangga. Ini adalah langkah awal yang penting menuju pengelolaan limbah yang lebih baik dan lebih berkelanjutan di masyarakat setempat.
Editor : Muhammad Andi Setiawan