Harta yang dia dapat dari hasil bersekutu itu memberikan konsekuensi besar seperti menjual umur sendiri atau nyawa keluarga terdekat yang memiliki hubungan darah yang erat.
"Akhirnya saya menyesal karena ingin makmur di dunia tapi tidak memikirkan akhirat. Semua kekayaan yang saya miliki ini akan diambil lagi dan saya harus siap menjadi budaknya," katanya.
Lek Jan mengungkapkan bahwa tumbal nyawa yang telah tertulis dalam perjanjian gaib tidak dapat dibatalkan.
Sehingga ketika terjerumus dalam praktik pesugihan Gunung Kawi maka perjanjian tidak dapat dibatalkan.
“Enggak bakal bisa disudahi, dibatalkan, itu yang saya ketahui mas,” ujar Lek Jan.
Dalam kesempatan itu Lek Jan kembali mengakui sangat menyesal bersekutu dengan makhluk gaib karena membuat hidupnya menjadi hancur.
Dia pun berpesan kepada publik untuk tidak mengambil jalan salah yang dilarang agama tersebut dan ketika tengah menghadapi permasalahan hidup baiknya mencari jalan keluar selain praktik pesugihan.
Baca Juga : Viral! Kaki Remaja Ini Diamputasi, Nekat Konsumsi Makanan Sisa
“Jangan pernah mengambil pesugihan entah itu pesugihan apa pun. Berjalanlah di jalan yang benar,” ujar Lek Jan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta