Sementara saat kematiannya, kekayaannya bernilai sekitar 8,2 miliar dolar AS atau setara Rp117,6 triliun. Dengan kekayaannya tersebut, dia berada di peringkat 302 orang terkaya dunia, menurut data real-time billionaires Forbes. Rahul dianugerahi Padma Bhushan, salah satu penghargaan sipil tertinggi di negara itu.
Dia adalah mantan anggota Rajya Sabha, majelis tinggi parlemen India. Sebagai anggota aktif dari Konfederasi Industri India, dia merupakan perwakilan pengusaha di India. Selama bertahun-tahun, Rahul selalu hadir di pertemuan World Economic Forum's Davos. Dia Bahkan tak pernah absen satu kali pun dalam pertemuan tersebut. Pada pertemuan bisnis dan sosial, dia menjadi sosok yang mencolok.
Sementara selama beberapa dekade, Bajaj Auto menguasai pasar skuter dan slogan iklannya Hamara Bajaj atau Bajaj Kami, mencerminkan loyalitas merek yang telah dibangunnya di antara kelas menengah India. Namun pada 1984, Hero memasuki pasar sepeda motor dalam usaha patungan dengan Honda Jepang dan akhirnya menyalip Bajaj Auto dalam pangsa pasar.
Rahul Bajaj belajar ekonomi dan hukum sebelum melanjutkan pendidikan ke Universitas Harvard. Dia bergabung dengan bisnis keluarga setelah lulus dan mengambil alih Bajaj Auto pada 1970. Dia menyerahkan operasionalnya pada 2005 kepada dua putranya, yakni Rajiv yang menjalankan Bajaj Auto, dan Sanjiv yang bertanggung jawab atas unit layanan keuangan.
Yang terakhir termasuk kemitraan jangka panjang dengan raksasa asuransi Jerman Allianz Group. Tahun lalu, sang patriarki mengundurkan diri sebagai Ketua Bajaj Auto. Sepupunya Niraj, Shekhar dan Madhur, yang dekat dengannya, mengepalai berbagai grup perusahaan. Adik laki-laki Rahul, Shishir memiliki kerajaan barang konsumsi sendiri.
Editor : Muhammad Andi Setiawan