Dalam pernyataannya, KH. Abdul Basith menegaskan bahwa di dalam Doa Saaltu terdapat makna yang dalam.
“Jadi, kalau kita baca artinya (doa saaltu) kita memohon kesehatan hati sanubari, jiwa dan raga. Tidak hanya sehat jasmani tetapi hati juga harus sehat, termasuk dari penyakit hati seperti sifat ujub (membanggakan diri), sombong dan dengki.” jelas beliau, yang juga menjabat sebagai kepala madrasah.
Tak hanya itu, di dalam doa saaltu, di samping mendoakan diri sendiri juga mendoakan keluarga, masyarakat juga bangsa dan negara. Dalam salah satu bait doanya yang berbunyi:
“Wa amnan minal bala-i wal hauli wal fitan * Li-awthonina wa‘ishmatan min dzawil hasad”
Artinya: “Kami mohon lagi (Ya Allah) agar tanah air kami selalu diselamatkan dari malapetaka dan berbagai macam fitnah serta diselamatkan dari para penghasut.” (Kutipan: Ijazah KH. Muslih, Pesantren Futuhiyyah, Mranggen-Demak, Jateng)
Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Asy Syarqowi, Pulutan, Salatiga ini diakhiri dengan doa setelah sholat dhuha, doa orang tua serta doa keselamatan
Editor : Muhammad Andi Setiawan