SALATIGA,iNews.id Terkait penetapan Bulan Rajab tahun 2022 tim perukyah dari Pengurus Besar Nahdhotul Ulama ( PBNU) melakukan rukyatul hilal bil fi’li, hal tersebut dilaksanakan sebagai upaya penentuan kapan dimulainya Bulan Rajab secara pasti.
PBNU menyebar tim perukyahnya dalam 22 titik lokasi di berbagai wilayah Indonesia untuk melihat kemunculan hilal atau bulan baru. Namun dari 22 titik yang dipantau tidak ada satupun tim yang dapat melihat posisi hilal, hal tersebut dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung.
K.H Zulfa Mustofa sebagai Wakil Ketua Umum PBNU Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga mengungkapkan “ dari 22 titik lokasi rukyatul Hilal bil Fi’li yang tersebar di delapan provinsi, tidak satupun yang berhasil melihat hilal. Rata-rata terhalang mendung dan hujan. Dengan demikian, maka umur bulan Jumadil Akhirah digenapkan ( istikmal) 30 hari”.
Dari data yang didapat oleh Tim Rukyatul Hilal bil Fi’li melaporkan tidak ada satupun tim yang dapat melihat hilal, oleh karena itu PBNU mengumumkan penetapan awal Bulan Rajab 1443 H jatuh pada hari kamis kliwon, bertepatan dengan tanggal 3 Februari 2022.
Masih menurut K.H Zulfa Bulan Rajab menjadi bulan yang istimewa bagi Masyarakat Nahdliyin, karena Nahdhotul Ulama juga dilahirkan pada Bulan Rajab tahun 1344 H, “ Keistimewaan ini semakin bertambah karena dalam kalender Hijriah, tahun ini Nahdhotul Ulama memasuki usia yang ke-99 tahun”, tambahnya.
Dari penetapan Bulan Rajab ini PBNU mengajak seluruh warga Nahdhotul Ulama untuk mewarnai Bulan Rajab ini dengan berbagai amal kebaikan karena sangat istimewanya bulan ini bagi kaum muslim
Editor : Muhammad Andi Setiawan