JAKARTA, iNewsSalatiga.id - Baru beroperasi selama 3 hari, Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek menghadapi kendala pagi ini. Melalui akun Twitter Jalur5 Community, sebuah video menunjukkan kerumunan penumpang LRT Jabodebek yang terjebak di Stasiun Cikunir.
“Listrik LRT Jabodebek dari Bekasi menuju Dukuh Atas dilaporkan mendadak mati ketika berhenti di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Rabu, 30 Agustus 2023,” tulis akun Info Bekasi, Rabu (30/8/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan keyakinannya bahwa LRT Jabodebek memiliki potensi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan tingkat polusi di wilayah Jakarta. Dia menekankan bahwa situasi kemacetan telah menempatkan DKI Jakarta sebagai salah satu dari 10 kota paling macet di dunia. Dengan adanya LRT Jabodebek, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam mobilitas perkotaan dan kualitas udara di daerah tersebut.
"Kita tahu DKI Jakarta ini selalu masuk dalam 10 kota yang termacet di dunia. kita selalu masuk sebagai 10 besar kota yang termacet di dunia. Setiap hari masuk 996 ribu kendaraan ke Jakarta setiap harinya," kata Jokowi saat meresmikan LRT Jabodebek.
Jokowi menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah Jakarta telah menyebabkan munculnya berbagai permasalahan serius. Masalah-masalah ini meliputi kemacetan lalu lintas yang kronis serta polusi udara yang semakin parah.
"Oleh sebab itu macet, polusi juga selalu ada di Jakarta," kata Jokowi.
Menghadapi permasalahan yang serius akibat kemacetan dan polusi, Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah telah mengambil tindakan antisipatif dengan merancang dan membangun berbagai moda transportasi massal. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada jaringan jalan raya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
"Oleh sebab itu, mengapa dibangun MRT, LRT, KRL, transjakarta, BRT Kereta bandara agar masyarakat kita semua beralih dr transportasi pribadi ke transportasi massal. Memang tidak mudah," kata Jokowi.
"Sebagai contoh MRT meskipun setiap hari saya lihat penuh tetapi kapasitas yang kita inginkan setiap hari 180 ribu penumpang dan hari ini masih 80 ribu. masih ada kapasitas yang belum penuh terisi," tambahnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan