SEMARANG, iNewsSalatiga.id – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Arrois Cendekia Kota Semarang Kiai Rofiq Mahfudz mengajak para santri untuk memperkuat toleransi terhadap pemeluk agama lain. Menurutnya, menjalin persaudaraan menjadi salah satu prinsip ajaran agama Islam. Bukan hanya pada sesama Islam, namun juga bagi seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Hal tersebut ia sampaikan saat rombongan dari Gereja Katolik Santo Yusup Gedangan Kota Semarang berkunjung dan buka bersama di Ponpes Arrois Cendekia Semarang, Selasa (18/4).
“Islam sebagai agama rahmatan lil alamin sudah selayaknya bergandengan tangan untuk memberikan rahmat bagi seluruh alam. Baik kepada sesama muslim, non muslim bahkan kepada seluruh makhluk Allah,” tuturnya.
Wakil Sekretaris PWNU Jateng tersebut mengungkapkan bahwa ada beberapa prinsip persaudaraan yang ia yakini. Prinsip tersebut yakni, ukhuwah islamiah atau persaudaraan sesama umat Islam, ukhuwah basyariah atau persaudaraan antar sesama manusia, serta ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan dalam ikatan kebangsaan.
Ketiga prinsip tersebut ia ajarkan kepada para santri dan disaksikan langsung oleh para rombongan dari Gereja Santo Yusup Gedangan. Ia pun berpesan kepada santri agar bisa menjalankan prinsip tersebut.
Kyai Rofiq Mahfudz bersama Pendeta Frater Wahyu SJ
“Santri harus punya pendirian untuk saling menghargai dan tidak memandang manusia hanya dari segi agamanya saja. Dengan begitu, nilai-nilai Islam yang sejuk, damai dan menentramkan bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,” pungkasnya.
Sementara itu, Frater Wahyu SJ, pimpinan rombongan Gereja Katolik Santo Yusup Gedangan mengaku, pihaknya sangat senang bisa berkunjung ke pondok pesantren Arrois Cendekia Semarang. Pasalnya, ini merupakan kali pertama pihaknya mengunjungi pondok pesantren.
Ia juga mengaku sangat setuju tentang pandangan Kiai Rofiq tentang makna persaudaraan. Sehingga ia berharap persaudaraan antar lintas iman bisa terus terjalin dan semakin menyebar luas.
“Perbedaan itu pasti ada, tapi ketika sudah berbicara tentang persaudaraan maka semuanya melebur menjadi satu. Saya berharap nantinya kiai dan santri juga berkenan untuk anjangsana ke gereja untuk mempererat persaudaraan yang telah di bangun ini,” ucapnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan