SALATIGA, iNews.id - Akhir pekan ini, Indonesia digegerkan dengan pembatalan tuan rumah Piala Dunia oleh FIFA yang seharusnya akan dilaksanakan dua bulan mendatang. Pembatalan itu diduga akibat penolakan terhadap Timnas Israel yang akan ikut bertanding di Indonesia.
Fakta tersebut membuktikan bahwa FIFA membela Timnas Israel, namun berbanding terbalik dengan fakta saat ini dimana tentara Israel malah menyerang laga final sepakbola Palestina, di Stadion Internasional Faissal Al Husseini, Palestina, pada Jumat (31/3/2023).
Tentara Israel menembakkan gas air mata di final Piala Liga Palestina 2023 dimana sedang berlaga antara Jabal Al-Mukaber vs Balata FC. Akibat penyerangan tersebut pertandingan sempat dihentikan, namun setelahnya dapat dilanjutkan.
Belum diketahui alasan penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel, otoritas Israel pun belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut. Bahkan, tidak diketahui siapa yang memerintahkan kepada pasukan Israel untuk melakukan penyerangan pada para pemain dan supporter di Stadion Internasional Faissal Al Husseini itu.
Penyerangan ini pun terjadi secara tiba-tiba, dimana tentara Israel secara mendadak masuk ke dalam stadion dan menembakan gas air mata ke arah lapangan dan tribun penonton.
Pemain mengalami luka - luka akibat serangan tentara Israel (Foto: okezone)
Sontak, para pemain dan penonton pun mengalami panik. Mereka saling berdesakan untuk menghindari serangan yang dilancarkan oleh kaum zionis itu.
Sejumlah pemain dan suporter harus menjalani perawatan akibat berdesakan untuk menghindari serangan gas air mata. Puluhan orang pun menjadi korban akibat serangan tersebut. Namun, belum diketahui secara pasti berapa total korban dari penyerangan keji tersebut.
Editor : Muhammad Andi Setiawan