"Siapa orangnya saya tidak tahu, saya sudah buat laporan polisi, semoga orangnya cepat ditangkap, yang tahu jelas siapa orangnya itu pak haji, tapi beliau belum bisa ditanyai siapa-siapanya," imbuhnya.
Korban Idris Sanur mengalami luka di kepala dan sekujur tubuhnya dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi.
Istri korban telah melaporkan aksi pengeroyokan tersebut ke pihak kepolisian, sampai saat ini motif dari penyerangan masih belum di ketahui. Kejadian penyerangan ini sontak membuat relawan yang lain sangat kaget
Saat dijenguk oleh Ketua Jaringan Relawan Nasional Anies (Jarnis) Sumatera Barat, Dedi Suherdi, korban dipastikan dalam kondisi yang parah sehingga membuat korban kesulitan dalam berbicara.
"Itu cukup parah, walau luka luar tapi beliau tidak bisa beraktivitas, bibir tidak bisa bicara, tertutup, seolah-olah ini untuk membuat bungkam. Kan relawan ini butuh bicara apalagi ketua, sekarang tidak bisa bicara," ujar Dedi.
"Kita dari Jarnis, saya Ketua Sumbar memperlihatkan peduli sesama relawan, jika ini politik ada apa ini? kok relawan Anies dikeroyok? ada persoalan apa intisarinya? korban belum bisa ditanyai, hanya bisa mengangguk dan menggeleng atau mengetik di ponsel. Kita biarkan dulu beliau untuk dirawat di rumah sakit," imbuhnya.
Sebagai orang politik di Bukittinggi, korban Idris Sanur dikenal cukup vokal dan kritis. Sementara sebagai pebisnis, korban dikenal kerap bermasalah dengan utang piutang.
Editor : Muhammad Andi Setiawan