SEMARANG,iNewsSalatiga.id - Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (PWMNU) Jawa Tengah menggelar pelatihan paralegal kepada Bidang Hukum, Advokasi, dan Litbang Muslimat NU Jawa Tengah yang dilaksanakan di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah pada Hari Kamis-Jumat, Tanggal 21-22 Desember 2022.
Pelatihan ini sebagai langkah penyiapan para kader muslimat Jateng agar siap menjadi pendamping hukum bagi perempuan dan anak-anak yang sudah menjadi korban kekerasan sehingga mendapat keadilan.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemon ini diikuti oleh perwakilan muslimat dari 8 wilayah di Provinsi Jawa Tengah yaitu dari wilayah Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Brebes, Demak, Grobokan dan Pemalang
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen atau akrab dipanggil Gus Yasin mewakili pemerintah sangat mengapresiasi adanya pelatihan keparalegalan ini , Gus Yasin menaruh harapan besar kader Muslimat NU Jateng kedepannya mampu memberikan bantuan hukum secara penuh kepada perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam ranah publik maupun ranah privat
"Harapannya setelah pelatihan paralegal ini, para kader Muslimat bukan hanya dapat memberi bantuan hukum di ranah hukum tetapi juga bisa memberikan bantuan pendampingan untuk memberikan solusi bagi perempuan korban kekerasan" tutur Gus Yasin
Senada dengan Gus Yasin, Zuhar mahsun M.Si sebagai ketua panitia kegiatan pelatihan paralegal ini, mengungkapkan bahwa banyak dari pihak perempuan belum benar memahami tentang hukum yang ada hasilnya korban kekerasan menjadi kebingungan bagaimana harus menindaklanjuti kekerasan yang dialaminya
" Di momen hari Ibu ini Muslimat NU melaksanakan pelatihan paralegal, karena sudah banyak ditemui masyarakat belum memahami tentang hukum secara utuh, akhirnya mereka kebingungan ketika berhadapan dengan masalah hukum harus kemana dan dimana melaporkan, serta banyak dari para korban yang menganggap kekerasan yang dialaminya sebagai aib akhirnya takut dan tidak melaporkannya" ucap Zuhar
Sebagai Fasilatatornya, Yayasan Pemberdayaan Komunitas ELSA (Lembaga Studi Sosial dan Agama) dan LRC-KJHAM dari Semarang dihadirkan oleh PWMNU Muslimat Jawa Tengah guna memberikan materi dan pelatihan yang dibutuhkan bagi seorang paralegal sehingga mereka siap turun mendampingi para korban kekerasan.
Sementara itu Yuyun Affandi L.C., M.A sebagai perwakilan PWMNU Jawa Tengah menegaskan kegiatan pelatihan paralegal ini sangat strategis untuk memberikan solusi terhadap korban kekerasan yang sudah sangat sulit untuk dihentikan. Dirinya memaparkan saat ini dari data korban kekerasan yang sudah tercatat masih sangat sedikit jika dibandingkan kasus yang belum terungkap ke permukaan. Jadi melalui pelatihan paralegal ini para kader Muslimat NU Jateng diharapkan mampu membongkar kasus kekerasan yang masih tertutup.
"Acara ini telah melaksanakan salahsatu program advokasi paralegal yaitu memberikan solusi terhadap perempuan korban kekerasan, Pelatihan ini sangatlah strategis untuk mengungkap kasus kekerasan yang bagaikan gunung es, artinya antara korban yang sudah melapor itu masih sangat sedikit dibandingkan dengan korban yang masih menutupi kekerasan yang dialaminya" ucap Yuyun
Terakhir Gus Yasin Berharap melalui pelatihan para korban kekerasan mendapatkan kepastian hukum yang nyata sehingga keadilan dan keamanan dapat terjamin di Negara Indonesia ini, pada akhirnya angka kekerasan di Jawa tengah dapat ditekan dan diturunkan secara perlahan.
"Negara Indonesia adalah negara hukum, jadi harus diupayakan semua masyarakatnya nyaman dan aman dengan kepastian hukum yang sudah diberikan oleh negara" tutup Gus Yasin
Editor : Muhammad Andi Setiawan