3. Picu Kemarahan Orangtua
Orangtua mengklaim mereka muak dengan keadaan tersebut. “Saya benar-benar marah. Anak-anak kita seharusnya tidak terkena ini, ” kata Alea Bilski, ibu seorang siswa.
Orangtua dari anak-anak di Sekolah Menengah Thunderbolt mengklaim bahwa Distrik Sekolah Bersatu Danau Havasu menghubungi mereka atas insiden tersebut dengan mengirimkan surat pernyataan.
“Kami telah memperhatikan bahwa siswa telah menyebarkan materi eksplisit melalui udara. Gambar tidak terjadi selama hari sekolah dan orang yang digambarkan tidak lagi bekerja untuk LHUSD. Hapus semua gambar dari ponsel anak Anda dan bicarakan dengan mereka tentang penggunaan teknologi yang tepat,” tulis pengumuman itu.
Salah satu orangtua juga men-tweet insiden tersebut. “Seorang guru di Thunderbolt MS di Danau Havasu USD memposting foto di media sosial yang dibagikan siswa. Dia tidak lagi mengajar di sana, tetapi distrik tidak segera memberi tahu orang tua dan ketika mereka melakukannya, mereka menyalahkan siswa karena melihat mereka,” cuit salah satu orangtua siswa.
Senada diungkap orangtua siswa, Kristina Minor, “saya seorang wajib pajak. Saya tidak membayar guru-guru ini untuk memfilmkan pornografi. Mereka dibayar untuk mengajar anak-anak kita, dan menetapkan standar yang lebih tinggi untuk mereka,” katanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan