“PBNU sedang memfokuskan pada kiprah NU di mata dunia. Untuk menyongsong masa depan. Maka pesantren dan Madrasah Diniyah jangan sampai ketinggalan,” tegas Rais Amm PBNU.
Tradisi dan ideologi aswaja harus tertanam sejak dini. Ini dimulai dengan kemampuan menulis arab pegon dan membaca kitab kuning mulai ditumbuhkan sejak masuk bangku Madin.
Ketua RMI PWNU kali ini menghadirkan rois syuriyah, ketua tanfidziyah, ketua RMI PCNU dan koordinator bidang Madin serta guru madin sekitar Kendal untuk bersama-sama menguatkan persepsi agar memiliki perspektif sama dalam pengelolaan Madin NU.
Prof. Dr. Abdul Ghafur, M. Ag selaku Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag menyampaikan NU harus terus menguatkan tradisi keilmuan dan teknologi. Karena kedua hal ini sekarang sudah menjadi dhoruriyyat (primer). Kalau pendidiakan dasar yaitu Madin sudah kuat maka perlu dilanjutkan ke jenjang berikutnya bisa ke Pendidikan Diniyah Formal hingga ke Ma’had Aly.
Kegiatan ini ditutup doa oleh KH. Ubaidullah Shodaqoh.
Editor : Muhammad Andi Setiawan