Pada akhir Agustus lalu, media Jerman melaporkan bahwa diplomat Ukraina telah berulang kali meminta Jerman untuk menyediakan senjata tambahan tetapi sejauh ini tidak berhasil.
Kementerian Pertahanan Jerman dilaporkan membenarkan penolakannya untuk memberikan bantuan militer berat, khususnya, dengan fakta bahwa angkatan bersenjata Jerman membutuhkan senjata untuk memenuhi kewajiban sekutu di NATO.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa Berlin telah secara teratur memasok senjata "sangat efektif" ke Kiev dan berjanji untuk melanjutkan pengiriman, tetapi menekankan bahwa tidak boleh ada eskalasi.
Pada tanggal 4 September, media melaporkan, selama pembicaraan dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, Scholz menolak untuk menjanjikan pasokan tank Leopard 2 ke Ukraina.
Editor : Muhammad Andi Setiawan