get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemimpin TV Rusia : Moskow Tuntut Harus Menang Atau Perang Dunia III Harus Terjadi

Perang Belum Selesai, Presiden Zelensky Malah Berencana Legalkan Pornografi di Ukraina

Selasa, 06 September 2022 | 10:59 WIB
header img
Presiden Zelensky berencana legalkan pornografi dan erotika ditengah suasana perang, (Foto : Reuters)

KIEV,iNews.id - Peninjauan untuk pelegalan pornografi dan erotika sudah diperintahkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky meskipun Ukraina masih dilanda peperangan dengan Rusia.

Langkah Zelensky diambil sebagai tanggapan atas petisi yang mengumpulkan 25.000 tanda tangan—jumlah yang diperlukan agar masalah tersebut dipertimbangkan oleh pihak berwenang.

Mengomentari inisiatif itu, Zelensky mengisyaratkan bahwa dia telah menugaskan Perdana Menteri Denis Shmigal. "Untuk memproses masalah yang diangkat dalam petisi elektronik...dan memberi tahu penulisnya tentang hasil pertimbangan," katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (6/9/2022).

Zelensky mencatat bahwa Konstitusi nasional memberikan warga Ukraina hak atas kebebasan berpikir, berbicara dan berekspresi. Hanya saja, ketentuan seperti itu dibatasi, antara lain, oleh undang-undang tentang Perlindungan Moralitas Publik—yang melarang produksi dan distribusi materi eksplisit.

Penulis petisi, Taras Syromskyi, mengatakan bahwa undang-undang Ukraina di bidang ini memiliki banyak celah yang memberi ruang untuk interpretasinya, terutama mengenai bagaimana erotisme sebenarnya didefinisikan.


“Undang-undang tidak menjelaskan dengan baik di mana erotisme dalam seni, dan di mana erotisme adalah porno,” tulisnya.

Penulis juga mengatakan pelarangan pornografi juga dapat mendorong korupsi.

"Pada saat yang sama, legalisasi pornografi menghadirkan kesempatan ideal untuk membawa uang ke anggaran Ukraina,” katanya.

Pernikahan Sesama Jenis

Tanggapan Zelensky terhadap petisi itu muncul setelah dia mendesak perdana menteri untuk mempertimbangkan melegalkan pernikahan sesama jenis menyusul petisi lain bulan lalu.

Dia mencatat pada saat itu, bagaimanapun, bahwa ketentuan Konstitusi tentang pernikahan saat ini tidak dapat diubah karena darurat militer diumumkan pada 24 Februari, hari yang sama Rusia memulai serangan militernya di negara itu.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut