get app
inews
Aa Read Next : 10 Tempat Wisata Kopeng Salatiga, Destinasi Wisata dengan Keindahan Alam yang Memukau

DN Aidit Dibalik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Senin, 15 Agustus 2022 | 08:49 WIB
header img
DN Aidit dibalik kemerdekaan Indonesia (doc. sindonews)

TIDAK banyak yang mengetahui, bahwa orang pertama yang mengusulkan Ir Soekarno menjadi
Presiden Republik Indonesia pertama adalah Dipa Nusantara (DN) Aidit. Fakta ini terungkap dalam
buku Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945.

Buku karangan Sidik Kertapati, tokoh pemuda yang terlibat dalam persiapan proklamasi kemerdekaan,
dan perlawanan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang, itu merupakan dokumen yang sangat
penting mengenai gerakan bawah tanah.

"Pada umumnya, uraian Sidik mengenai gerakan bawah tanah itu adalah paling lengkap dan
memuaskan di antara buku-buku yang berbahasa Indonesia," kata Ben Andeson, seperti dikutip dalam
bukunya Revoloesi Pemoeda, halaman 70.

Dilanjutkan Sidik, saat mengetahui Jepang kalah, DN Aidit dengan sejumlah pemuda revolusioner
menggalang kesatuan aksi pada grup-grup revolusioner yang berada di kawasan Jakarta, Tangerang,
Bogor, Bekasi, dan daerah lainnya.

Pada 15 Agustus 1945 sore, Aidit menemui kawan-kawannya di asrama Badan Perwakilan Pelajar
Indonesia (Baperpi) di Cikini 71, dan menghubungi Wikana agar mengikuti rapat rahasia, di kebun jarak
Institut Bakteriologi Pagangsaan.

Pertemuan rahasia dan tertutup itu dilangsungkan pukul 19.00 Wib, dihadiri oleh perwakilan pemuda
dari berbagai grup dan golongan. Hadir dalam pertemuan itu Chairul Saleh, Wikana, Aidit, Djohar Nur,
Pardjono, dan lainnya.

Dalam pertemuan inilah, ide proklamasi kemerdekaan Indonesia diputuskan. Putusan itu kemudian
disampaikan kepada Bung Karno dan Bung Hatta, dan meminta agar keduanya memutuskan hubungan
dengan janji kemerdekaan dari Jepang.

"Dalam pertemuan itu, Aidit mengajukan usul yang berpandangan jauh, yaitu agar Bung Karno
ditetapkan sebagai Presiden Indonesia yang pertama," kata Sidik, seperti dikutip dalam buku Sekitar
Proklamasi 17 Agustus 1945, halaman 77.

Perwakilan pemuda yang diutus untuk menyampaikan hasil rapat tersebut adalah Wikana, Aidit,
Subadio, dan Suroto Kunto. Setelah rapat ditutup, mereka ke rumah Bung Karno, di Pegangsaan Timur
56, dan sampai pukul 21.00 Wib.

Dalam pertemuan itu, Wikana yang menjadi juru bicaranya. Dia lalu mendesak Bung Karno agar
proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan segera, pada 16 Agustus 1945. Saat itu, Bung Karno
menjawab tidak bisa memutuskan sendiri.

Saat para pemuda tengah berbicara dengan Bung Karno, sejumlah tokoh tua lainnya datang. Mereka
adalah Bung Hatta,
Mr Subardjo, Mr Iwa Kusumasumanti, Djojopranoto, Mbah Diro, Dr Samsi, Dr Buntaran, dan sejumlah
tokoh lainnya.

Bung Hatta yang mengetahui Soekarno tengah didesak oleh pemuda lantas menghampiri. Saat
mendengar ide para pemuda, dia mengatakan, pihaknya tidak bisa dipaksa melakukan proklamasi
mengikuti pemuda yang kepala dan hatinya panas.

Setelah mendengar keterangan dari Hatta yang mengecewakan, para pemuda itu akhirnya kembali ke
markas mereka di Cikini 71. Di sana, sudah ada Chairul Saleh dan rekan-rekannya yang menunggu dan
rapat evaluasi pun digelar.

Hasil evaluasi itu, para pemuda tetap dengan keputusan mereka diawal, bahwa proklamasi
kemerdekaan harus segera dilakukan, dan tidak boleh mengikuti kemauan Bung Karno dan Bung Hatta
yang menunggu janji hadiah kemerdekaan dari Jepang.

Adam Malik dalam bukunya Proklamasi Agustus 1945 menyatakan, para pemuda akhirnya mufakat
untuk segera membawa kedua pemimpin rakyat itu ke luar daerah. Aksi ini mendapat dukungan dari
Singgih yang mewakili tentara Peta.

"Putusan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta, mereka harus dibawa menyingkir keluar kota, di daerah
di mana rakyat dan tentara siap untuk menghadapi segala kemungkinan.. jika proklamasi sudah
dinyatakan," katanya, di halaman 46.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut