Lantaran harus diambil sesuai ketentuan Sekretariat Negara, Hoegeng pun akhirnya mengalah. "Ya sudah, tetapi tolong disimpan di rumah Mas Dharto saja ya, suatu saat Hoegeng perlu, Hoegeng akan pinjam saja," ungkap Hoegeng.
Karena Dharto juga tidak memiliki garasi, dia melaporkan ke atasannya di Biro I Bagian Organisasi dan Administrasi Sekretariat Negara. Kemudian, atasan Dharto meminjamkan satu garasi untuk menyimpan mobil dinas Hoegeng.
Mobil dinas Hoegeng itu disimpan di garasi umum milik Sekretariat Negara. Suatu saat, Hoegeng pernah meminjam mobil dinasnya karena ada keperluan keluarga. "Mas Dharto, boleh Hoegeng pinjam mobil Holdennya karena Hoegeng ada keperluan keluarga? Tolong diantar ke rumah ya, Mas Dharto?" katanya.
Dharto pun mengantarnya ke rumah Hoegeng. Keesokannya, mobil itu sudah dikembalikan lagi oleh sopir Hoegeng ke Dharto. Sepupu Hoegeng, Moehirman mengatakan setiap kali Hoegeng mendapat mobil dinas saat masih bertugas di Polri maupun Menteri Iuran Negara, di dalam mobilnya Hoegeng selalu menulis "Mobil Dinas, Tidak Boleh Dipinjam."
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 12 Agustus 2022 - 05:34 WIB oleh Rico Afrido Simanjuntak dengan judul "Kisah Jenderal Hoegeng Tolak Mobil Dinas untuk Keluarga". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://nasional.sindonews.com/read/853627/14/kisah-jenderal-hoegeng-tolak-mobil-dinas-untuk-keluarga-1660255705
Editor : Muhammad Andi Setiawan