Kehidupan terkadang tidak selalu berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Ada saja problematika yang datang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Problematika akan memberikan dampak negatif bila manusia tidak bisa menemukan solusi. Sebaliknya, problematika akan menjadi positif bila dapat diselesaikan. Tidak lari dari masalah dan menemukan jalan penyelesaian adalah bagian dari proses pendewasaan dalam hidup.
Dalam teori psikologi eksistensial, manusia dipandang sebagai pusat penentu kebermaknaan hidupnya. Dalam pandangan ini, manusia mempunyai tanggung jawab dan kebebasan dalam memilih, mencari dan menemukan makna dirinya sendiri.
Berdasar pada teori tersebut, manusia memiliki peran penting dalam menjalani hidupnya, menyelesaikan setiap problematika dan menemukan serta merasakan kebahagiaan. Manusia adalah penentu untuk memberikan keputusan dalam dirinya.
Pemahaman tentang nilai-nilai kultural, norma dan adat masyarakat sekitarnya menjadi penting. Karena pemahaman ini akan memberikan penilaian pada manusia itu sendiri. Ketika manusia memahami tentang nilai, norma dan adat yang ada. Manusia akan mudah memutuskan yang baik dan buruk, positif dan negatif untuk dirinya sendiri secara personal dan orang lain secara sosial.
Ibarat sebuah kapal yang berlayar di tengah lautan. Pasti ada seorang navigasi yang mengarahkan kapal dan mengendalikan kemudinya untuk sampai ke tujuan. Analogi ini bisa dipakai dalam memaknai hidup. Setiap manusia adalah navigasi bagi dirinya sendiri dalam menjalani hidup. Untuk sampai pada tujuan yang diharapkan, manusia harus mampu mengendalikan dirinya secara optimal untuk kehidupan yang lebih baik.
Editor : Muhammad Andi Setiawan