get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Mahasiswa Australia Adakan Pertunjukan Budaya Indonesia

Indonesia Bangkit dengan Pendidikan Momentum Harkitnas 2022

Sabtu, 21 Mei 2022 | 15:02 WIB
header img
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang dan Dosen IAIN Salatiga, Agung Guritno, (Foto : Dok)

BENCANA Covid-19 yang melanda dunia telah meluluhlantakkan segala sendi kehidupan di dalamnya termasuk pendidikan. Di masa pandemi Covid-19, pendidikan mengalami pergeseran pola belajar dan pembelajaran. Hampir bisa dikatakan bahwa yang terjadi hanya proses pengajaran tetapi bukan proses pendidikan.

Menilik sejarah, di jaman dahulu, Indonesia berhasil bangkit untuk lepas dari cengkeraman penjajah yang kemudian dikenal sebagai momentum Kebangkitan Nasional. Sejarah tersebut telah membuktikan bahwa rakyat Indonesia memiliki modal semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah. Hari Kebangkitan Nasional pertama kali diperingati tahun 1948 oleh presiden Soekarno di Yogyakarta. Pada saat itu Soekarno meminta kepada Ki Hajar Dewantoro untuk merayakan lahirnya Budi Utomo sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Namun, baru di akhir tahun 1959 peringatan hari Kebangkitan Nasional ditetapkan secara resmi melalui Keppres nomor 316 tahun 1959. Berdasarkan tulisan dalam laman Kemdikbud yang berjudul STOVIA, Boedi Oetomo, dan Kebangkitan Pergerakan Nasional, organisasi Budi Utomo membangkitkan semangat Kebangkitan Nasional ini.

Perkumpulan tersebut mengubah metode perjuangan dari yang awalnya hanya mengandalkan perlawanan fisik menjadi diplomasi. Budi Utomo juga mengubah perjuangan yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi nasional. Lahirnya Budi Utomo telah menggerakkan tumbuhnya organisasi dalam berbagai bidang. Inilah kemudian yang menjadi titik balik kebangkitan bangsa untuk meraih kemerdekaan.

Bangkit Melalui Pendidikan

Budi Utomo lahir 114 tahun silam, tetapi semangat perjuangannya terus hadir dalam sanubari bangsa Indonesia. “Ayo bangkit Bersama” menjadi tema yang tepat untuk dipilih dengan berbagai problematika yang saat ini dihadapi, khususnya disebabkan oleh Covid-19. Tentu ingatan tentang sejarah bahwa para tokoh kebangkitan nasional memiliki visi dan misi meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pendidikan.

Pendidikan menjadi alat utama menyejahterakan bangsa. Pendidikan adalah human capital pertumbuhan ekonomi. Secara umum pendidikan sebagai human capital membuktikan bahwa semakin berpendidikan seseorang, maka tingkat pendapatannya juga akan semakin baik.

Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan akan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan (Qoharudin & Rachmawati, 2014). Meskipun teori ini mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan, akan tetapi pendidikan tetap harus menjadi ikhtiar serius yang selalu diupayakan oleh semua pihak.

Proses itu perlu terus untuk diperjuangkan agar pendidikan bangsa ini terus bergerak progresif. Salah satu gerakan yang masif saat ini yaitu dengan program Guru Penggerak. Program ini secara garis besar menciptakan guru yang bisa mengembangkan diri dengan kematangan emosional dan spiritual, pembelajaran yang berpusat pada murid, serta melibatkan orang tua untuk berkolaborasi dalam mewujudkan visi sekolah (https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/).

Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan dengan cara menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya masing-masing, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah, dan mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah.

Selain itu guru harus membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah (Hendri, 2022).

Pola ini harus tumbuh menjadi kesadaran bersama untuk membangkitkan Indonesia di segala bidang. Sekolah-sekolah dan ruang belajar membutuhkan kebijakan yang membawa efek kemajuan bagi dunia pendidikan. Pendidikan adalah tentang membangun generasi yang kuat. Maka sudah tepat bahwa hari Kebangkitan Nasional ini harus membangun semangat “Indonesia Bangkit”.

Oleh : Agung Guritno

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang dan Dosen IAIN Salatiga

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut