Dalam rangka mengenalkan budaya Pondok Pesantren kepada generasi Z yang masih awam dengan Pesantren, PPDR Al Fadholi Ngablak Cluwak Pati menggelar kegiatan Pondok Pesantren Ramadhan dengan formal Life Inn di Pondok Pesantren. Selama 7 hari, 6-7 April 2022.
Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah generasi milenial yang disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet masih banyak belum mengenal dunia pesantren dengan berbagai atribut budayanya seperti Arab Pegon, kesederhanaan, gorong royong, dan kehidupan komunal egaliter.
Di tengah semakin tingginya minat orangtua memasukkan anak ke pesantren, maka mengenalkan budaya pondok pesantren sejak dini merupakan pintu masuk bagi bagi orangtua untuk menyiapkan anaknya masuk ke pesantren. Life Inn ialah strategi pelibatan diri diri dengan mengalami langsung berbagai atribut budaya selama di Pondok Pesantren agar generasi Z ini tidak hanya mendapatkan informasi dari dunia maya.
Menurut Dr. KH. Abu Choir, M.A. Pengasuh PPDR Al Fadholi “format life inn kita kembangkan dalam kegiatan Pondok Pesantren Ramadhan kali ini karena banyak diantara generasi yang lahir dalam rentang tahun 1996 sampai dengan tahun 2012 ini kebanyakan hanya mendapatkan informasi dari dunia maya”. Teknologi, khususnya gadget canggih telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. “Dengan life Inn diharapkan mereka memiliki pengalaman baru dan semakin mengenal budaya Pondok Pesantren, di tengah minat orangtua semakin tinggi untuk memilih pendidikan pesantren bagi anak-anak mereka”tegas Dosen IAIN Kudus ini.
Selama di Pondok Pesantren anak-anak dikenalkan Arab Pegon, kajian Kitab Kuning Akhlak, sholat Tarawih, Tahajud, Dhuha, Tadarus, dan budaya keseharian di Pondok Pesantren, seperti budaya antri, mencuci sendiri, dan tadabbur alam.
Menurut Irul, Peserta umur 9 tahun yang juga siswa kelas IV MI di Kudus, bahwa ia sangat senang dan menikmati kegiatan dipondok walaupun ada kerinduan dengan keluarga dan harus diet gadget selama seminggu. Dia merasa lebih mandiri dan disiplin apalagi para ustadz-ustadzahnya ramah semua. Lain itu Robby Peserta dari Pati menurutnya di pondok pesantren sangat menyenangkan, dari belajar Kitab Kuning, beribadah bersama, dan tadabbur alam. Bahkan ia ingin mengajak ibunya yang menjadi TKI besok saat pulang ke PPDR Al Fadholi untuk melihat keindahan alamnya "besok kalau Ibu pulang, akan saya ajak ke Ngablak untuk melihat gunung, pohon, sawah yang sangat indah" tuturnya.
Sementara itu Nasywa menuturkan bahwa dia sangat menikmati setiap kegiatan di pondok, dia punya banyak teman baru yang baik. Dia menceritakan setiap kegiatan dengan raut wajah berbinar-binar. Selama belajar di pondok diberikan kesempatan untuk menggambar dan bercerita lewat lisan dan tulisan. “Alhamdulillah sekalipun awalnya malu-malu, karena kumpul teman-teman baru yang belum kenal, akhirnya terbiasa dan akrab” tegasnya.
Life Inn di pesantren selama seminggu memberikan kesan mendalam kepada generasi Z ini dan berhasil mereka melupakan Gadget dengan menikmati alam, permainan tradisional, dan kegiatan. “Saya sebagai walinya hanya bisa mengucapkan terimakasih, karena anak saya sudah diberi kesempatan mengikuti Pesantren Ramadhan ini. Penanaman budaya pesantren sejak dini dengan menyenangkan baru saya temukan di sini” tutur Ibu Nafiah seorang guru Madrasah di Kudus
Editor : Muhammad Andi Setiawan