YOGYAKARTA iNews.id -Dua Pelajar SMA Muhammdiyah Yogyakarta tewas secara mengenaskan menjadi korban Klitih, Ketika Hendak Mencari makan sahur, Aksi Klitih Tersebut dilakukan di Jalan Gedongkunig pada Minggu (4/3/2022).
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo membenarkan jika DAA merupakan salah satu siswanya. Dia adalah siswa kelas XI IPS 3 yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
"Saya kaget dengan kejadian yang menimpa anak didik saya tersebut. Korban adalah anak yang pendiam," tutur Slamet ketika ditemui di kantornya, Senin (4/3/2022). Korban meninggal saat dirawat di RSPAU Hardjolukito. Korban meninggal di rumah sakit pukul 09.30. Pihak sekolah juga mengantarkan jenazah ke rumah duka di Kebumen. Namun karena mereka tidak bisa melaju bersama mobil ambulans hingga akhirnya ia hanya bertemu dengan orang tua korban.
korban merupakan anggota DPRD Kebumen. Orang tuanya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian perihal kejadian tersebut. Kasus tersebut ditangani oleh Polda DIY meskipun lokasi merupakan lintas polsek. "Mudah-mudahan tidak terulang lagi," ujarnya.
Malam saat kejadian, korban bersama dua rekannya yang masih satus sekolah hendak mencari makan sahur. Mereka bukan warga DIY dan indekos di belakang Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Mereka pergi bertiga menggunakan dua sepeda motor di mana DAA (17) berboncengan dengan DP. Satu teman lainnya menggunakan satu sepeda motor lain. "Mereka pergi untuk makan sahur. Tapi di mana saya tidak tahu," kata Slamet.
Rencananya siswanya akan kembali ke kampungnya. Sebab pada awal puasa, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh, karena digunakan untuk ujian kelas 12 dan gurunya juga menjadi pengawas. “Mereka itu dibuntuti sepeda lain, dan berusaha kabur menyelamatkan diri,” katanya. Ketika tiba Jalan Gedongkuning, korban mendapat sabetan benda tajak semacam gir dan mengenai kepala. DAA yang membonceng terkena sabetan dan oleh DP langsung dibawa ke Rumah Sakit Hardjolukito. “DP kemudian berkomunikasi dengan orangtua korban dan orangtua korban menghubungi pihak sekolah. Saat itu juga pihak sekolah langsung meluncur ke rumah sakit untuk melakukan pendampingan," katanya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan