JAKARTA, iNews.id - Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku, budaya, bahasa hingga karakteristik penduduknya. Selain itu, Indonesia juga menyimpan banyak peninggalan bersejarah seperti bangunan.
Bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia sangat menarik untuk diketahui. Apalagi dengan berbagai keanekaragaman yang dimiliki Indonesia, tentunya menyimpan banyak keunikan. Beragam pesona tersebut membuat Indonesia sebagai negara multikultural serta terdapat nilai historical sejak kemunculannya maupun dari bangunan yang berdiri.
Apa saja bangunan itu, berikut tujuh bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia :
- Jam Gadang, Sumatera Barat
Merupakan menara kebanggaan masyarakat Bukittinggi Sumatera Barat. Dalam bahasa Minangkabau Jam Gadang berarti jam besar. Sekarang ini banyak digunakan sebagai objek pelesiran, bahkan diperluas dengan memberikan taman di sekitarnya.
Mulai dibangun pada masa Hindia Belanda 1926-1927 atas saran dari Henderik Roelof Rookmaaker dengan perancang dari kota Gadang bernama Yazid Rajo Mangkuto. Jamnya merupakan barang hibah atau pemberian dari Ratu Belanda Wilhelmina.
Pada perjalanannya bangunan ini telah mengalami tiga kali perubahan bentuk pada bagian atasnya. Zaman Hindia Belanda berupa bulat dan di atasnya terdapat ayam jantan yang menghadap ke arah timur.
Masa kolonial Jepang dibangun seperti Pagoda dan pada akhirnya yang menjadi desain sampai saat ini yang diubah setelah kemerdekaan Indonesia berupa bentuk gonjong yang merupakan atap dari rumah tradisional Minangkabau, yaitu Rumah Gadang.
- Kota Tua, Jakarta
Populer sebagai Old Batavia (Batavia lama), Kota Tua Jakarta menjadi bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia. Dengan luas 1,3 kilometer yang melewati antara Jakarta Utara serta Jakarta Barat.
Bersejarah karena telah mengalami berbagai peristiwa seperti perebutan oleh Pangeran Fatahillah kepada Sunda Kelapa dan menjadi tempat pusat dari penguasaan VOC membuat Kota tua menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi.
Dalam kota tua juga terdapat kafe dibangun pada 1805 yang asalnya merupakan kantor administrasi penjajahan Belanda.Dan sampai saat ini masih tetap berdiri persisnya di depan Museum Fatahillah.
- Masjid Istiqlal, Jakarta
Menjadi masjid terbesar se-Asia Tenggara, masjid ini merupakan hasil perundingan dari beberapa tokoh agama Islam pada 1944 di rumah Presiden Soekarno yang beralamatkan di Pegangsaan Timur No. 56 yang sekarang menjadi Jalan proklamasi.
Bermula dari musyawarah tersebut, namun digagalkan karena penjajahan Jepang masih berkuasa. Pada 1950-an niat untuk membangun tempat ibadah agama Islam di pusat kota Jakarta, di inisiatifkan kembali oleh Menteri Agama (Menag) Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto.
Pada 1955 oleh Presiden Soekarno dilakukan perlombaan desain Masjid Istiqlal dan berhasil menggaet 30 peserta. Akhirnya terpilih pemenang yaitu Friedrich Silaban yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan berhasil mengimplementasikan konsep ketuhanan dalam Islam.
Editor : Muhammad Andi Setiawan