get app
inews
Aa Text
Read Next : Terus Berseteru, Ketahui Alasan Masjidil Aqsa Digali Terus oleh Israel

Hikmah Dibalik Peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Rabu, 23 Februari 2022 | 12:05 WIB
header img
Hikmah peristiwa Isra' Mi'raj,(Foto/Pixabay)

Salah satu peristiwa  besar dan agung yang menguji keimanan umat muslim adalah peristiwa isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw. mengapa tidak? peristiwa perjalanan nabi  Muhammad dari Masjidil Haram ( Makkah) sampai  ke Masjid al-Aqsa ( Palestina) dan dilanjutkan ke sidratulmuntaha atau langit ke tujuh ini hanya dilakukan beberapa saat dalam  semalam, yang secara logika sangat tidak mungkin terjadi. Maka peristiwa ini sangat menguji keimanan bagi umat Islam antara mempercayai atau tidak mempercayai. Dan untuk menguatkan peristiwa ini Allah Swt mengabadikanya dalam al-Qur’an surah al-Isra’ ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِه  لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَه لِنُرِيَه مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya:

“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.

Ayat diatas , diawali dengan sighot ta’ajub yaitu sighat untuk menyatakan peristiwa yang luar biasa atau peristiwa yang mengagumkan, yang tidak bisa terjadi menurut akal manusia  yaitu berupa  kata سُبْحَانَ    yang artinya “mahasuci Allah”, yang berarti ada campur tangan Allah dalam kejadian yang super agung itu, sehingga ketika ada campur tangan Allah tidak ada yang tidak mungkin, dan semua serba mungkin. Dan umat muslim harus mempercayainya, apalagi kejadian tersebut diabadikan dalam al-Qur’an.

            Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw yang menakjubkan pada waktu malam hari, dari Masjidil Haram sampai Masjid al-Aqsa  Palestina, sedangkan mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad Saw, dari masjid al-Aqsa sampai Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam. 

Dalam peristiwa isra’ dan mi’raj itu terdapat beberapa hikmah yang dapat di kaitkan, diantaranya:

  1. Menambah keimanan Umat Islam.

Bagi orang yang tingkat keimananya belum kuat, melihat kejadian isra’ dan mi’raj ini pasti kurang meyakini atas kejadian ini, yang mana dalam satu malam mampu isra’ ( perjalanan dari masjidilharam sampai masjid al-Aqsa) dan mi’raj ( naiknya nabi dari Masjid al-Aqsa sampai sidratul Muntaha) .Dan terbukti ketika Nabi Muhammad telah melaksanakan isra’ mi’raj dan memberitahukan kejadian tersebut pada penduduk Makkah banyak yang tidak percaya, hanya Abu Bakar as-Shidiq yang mempercayainya. Bahkan Nabi Muhammad dianggap orang gila atas pengakuan isra’ dan mi’raj tersebut. 

  1. Menghilangkan kesedihan Nabi Muhammad Saw.

Dalam shirah nabawiyah diterangkan bahwa sebelum peristiwa isra’ dan mi’raj ini terjadi, Rasullulah Saw mengalami duka cita yang sangat mendalam yang ( ‘amul huzni) , setelah ditinggal wafat istri tercinta beliau Dewi Khatidjah seorang istri yang setia menemaninya dikala suka maupun duka akibat dimusuhi dan  di hina oleh orang-orang kafir Quraish. Setelah itu Nabi Muhammad juga ditinggal wafat oleh pamanya yaitu Abu Thalib yang selalu melindungi Nabi Muhammad Saw dari orang-orang yang membencinya, sehingga dengan ditingal wafat orang-orang dekatnya, orang kafir Quraish semakin berani memusuhinya. Dalam keadaan yang penuh susah itu Allah SWT  memberikan hadiah isra’ mi’raj kepada Nabi untuk mengemban risalah illahi.

  1. Perintah mendirikan Shalat lima waktu.

Shalat lima waktu dalam sehari semalam ini adalah  hasil dari isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw. Perintah melaksanakan shalat ini menjadi kewajiban setiap muslim, sangat pentingnya melaksanakan perintah shalat ini,  diibaratkan dengan tiang/ saka-nya agama, kalau  shalatnya baik maka semua amalnya akan ikut baik dan sebaliknya jika shalatnya kurang baik, maka amal yang lainya pun blum sempurna. Semua ulama’ sepakat bahwa adanya  perintah  shalat lima waktu ini hasil dari isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad saw.

 

Oleh : Gunawan Laksono Aji, M.A.

Dosen IAIN Salatiga dan Pengajar di PPTI Al Falah Salatiga

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut