get app
inews
Aa Text
Read Next : Rizki Oktavianto Anak Buruh Katering dan Yatim Jadi Wisudawan Terbaik UNY, IPK Tembus 3,96

Saloka Theme Park Jadi Objek  Wisata Yang Pikirkan Masyarakat?

Minggu, 31 Maret 2024 | 11:45 WIB
header img
Puhak UKSW dan UNY tandatangani MoU dengan Saloka Theme Park. (sumber: Rodhiatul Marwiyah)

Semarang, iNewsSalatiga.id – Saloka Theme Park, salah satu objek wisata yang begitu populer di Kabupaten Semarang, Kecamatan Tuntang jalin kerjasama dengan universitas ternama di Salatiga dan Yogyakarta. Rabu pagi kemarin, Universitas Kristen Setya Wacana dan Universitas Negeri Yogyakarta menjadi lembaga pendidikan yang melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Saloka Theme Park (27/3/2024). Acara ini pun dihadiri oleh rektor kedua kampus ternama tersebut.

Namun, yang menjadi hal menarik adalah pemaparan dari pihak Saloka. Dia menjelaskan bahwa salah satu poin yang akan menjadi fokus dari MoU ini adalah pada aspek pengabdian masyarakat. Di mana, masih ada banyak problem yang dirasaksn oleh masyarakat di daerah sekitar Saloka terutama Rawa Pening, Ambarawa. Dengan adanya kerjasama ini, diharakpan dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang ada.

“Karena kita ini sebuah industri kemasyakaratan, kita hadir untuk menghibur masyarakat, mencari benefit dari masyarakat. Itu yang mendasari kita harus berbuat untuk masyarakat.” Tutur Teddy Darmanto selaku direksi Saloka, dalam ketika diwawancara rekan Inews Salatiga.

Teddy juga menjelaskan bahwa pengalamannya bekerja di objek pariwisata dulu di Jakarta juga menemui problem yang sama. Sehingga, dia dan berbagai pihak Saloka pun memikirkan bagaimana cara untuk menghilangkan problem-problem di masyarakat.

“Saya kebetulan banyak di jakarta dan daerah lain. Memang yang menjadi kendala di sekitar kita ini di sini adalah SDM. SDM itu bukan karena bodoh tetapi karena belum kenal industri pelayanan. Untuk itu kita menggandeng universitas di sekitar kita agar ini menjadi materi bagaimana agar mulai dari sekolah sudah dibiasakan di industrinya, apapun itu industrinya, apakah pariwisata, dll. Jadi lebih applicable, bukan ilmunya tidak berguna cuma kurang applicable.” Sambung Teddy.

Melalui kerjasama ini, Nama juga menjelaskan bahwa Saloka dan pihak universitas bertujuan agar banyaknya ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dapat tepat guna sasarannya.

“Karena tidak mungkin ilmu yang didapat dalam 5 tahun itu bisa digunakan dalam semua pekerjaan. Simbol-simbol tentu bermanfaat, tetapi yang lainnya harus diadaptasi ke lingkungan, sehingga kita ingin meluaskan stick holder kita sekaligus menjadi pembelajaran bahwa itu akan menjadi market kita di kemudian hari.” Pungkasnya.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut