get app
inews
Aa Text
Read Next : Sarasehan Alumni Fakultas Syariah UIN Salatiga: Penguatan Peran Alumni Menuju Indonesia Emas 2045

5 Tingkatan Bahasa Arab di Mesir

Senin, 07 Februari 2022 | 08:59 WIB
header img
ilustrasi - Kota Mesir ( Foto : Pixabay)

Mesir merupakan salah negara di Timur Tengah yang menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi negera. Meski demikian, saat kita datang ke Mesir dan berbicara kepada orang-orang Mesir pada umumnya dengan menggunakan Bahasa Fusha atau Bahasa Arab yang baku level tinggi, dengan durasi yang cukup panjang, bisa jadi sebagian dari mereka akan menjawab dengan "Shadaqallāhul'adzīm". Seolah-olah kita sudah selesai membaca al-Qur'an.

 

Hal ini terjadi karena sebagian besar orang Mesir menggunakan Bahasa Amiyah, bahasa pasaran atau bahasa Arab dialek Mesir dalam komunikasi mereka sehari-sehari yang berbeda cukup jauh dari bahasa Arab yang kita pelajari di tanah air.

 

Obrolan sehari-hari menanyakan kabar misalnya, tidak banyak yang menggunakan "kaifa hāluk/hālukum?" atau "Kaifa ashbahta", tapi yang lebih sering digunakan adalah " 'āmil eih? / izayyak?/eih akhbārak".

 

Kalau tidak mengetahui maksudnya dapat terjadi salah faham. Ditanya “āmil eih?", dapat dijawab "thālib"/mahasiswa karena dikira bertanya 'amal/pekerjaan. Padahal pertanyaan ini bisa dibilang sama dengan obrolan sehari-hari bahasa Inggris: "How are you doing?" yang bisa diartikan "apa kabarmu?".

 

Prof. Dr. As-Sa'īd Muhammad Badawi dalam temuan hasil penelitiannya yang diterbitkan dalam sebuah buku dengan judul "Mustawayāt al-'Arabiyyah al-Mu'āshirah fī Misr: 'Bahtsun fī 'Alāqah al-lughah bi al-Hadlārah" (مستويات العربية المعاصرة في مصر: بحث في علاقة اللغة بالحضارة) membagi tingkatan bahasa Arab Kontemporer di Mesir dalam 5 tingkatan:

 

1. Bahasa Arab Fushha Turāts (فصحى التراث), yaitu bahasa Arab baku tradisional yang belum terpengaruh oleh apapun, masih orisinil. Tingkatan bahasa ini sering digunakan oleh para ulama', khusunya dari Universitas Al-Azhar, dalam berbagai acara televisi yang didalamnya ada tanya jawab. Bahasanya masih kental dipengaruhi oleh bahasa al-Qur'an. Sebagian juga masih menggunakannya dalam perkuliahan.

 

2. Bahasa Arab Fusha al-'Ashr (فصحى العصر), yaitu bahasa Arab baku yang telah terpengaruh dengan peradaban kontemporer -secara khusus-. Tingkatan ini lebih luas dari yang sebelumnya. Berkaitan dengan berbagai sektor kontemporer, seperti halnya: siaran berita, komentar politik, dan koran-koran. Ada banyak sekali pola dalam tingkatan ini, di antaranya yang berkaitan dengan dunia akademik, politik, sastra, sosial dan ekonomi.

 

3. Bahasa Arab Amiyah al-Mutsaqqafīn (عامية المثقفين), yaitu bahasa pasaran yang biasa digunakan oleh orang-orang terpelajar dalam berbagai diskusi yang berkaitan dengan peradaban, seni dan berbagai problem sosial. Tingkatan ini juga sering digunakan dalam berbagai drama televisi atau film. Inilah bahasa yang paling banyak tersebar dan digunakan di Mesir.

 

4. Bahasa Arab Amiyah al-Nutanawwirīn (عامية المتنورين), yaitu bahasa Arab pasaran yang secara umum banyak digunakan oleh orang-orang yang dapat membaca dan menulis. Seperti bahasa yang digunakan percakapan sehari-hari dalam jual beli, istilah-istilah gaul yang biasa digunakan dengan teman, tetangga seperti beberapa istilah pakaian.

 

5. Bahasa Arab Amiyah al-Ummiyyīn (عامية الأميين), yaitu bahasa Arab pasaran yang digunakan oleh orang-orang yang buta baca-tulis. Memiliki tingkat pendidikan rendah atau bahkan tidak merasakan pendidikan di sekolah. Jarang sekali muncul di televisi. Kecuali beberapa kata yang digunakan untuk bercanda, melawak atau juga acara TV ketika ada kunjungan pejabat ke pelosok.

 

Begitulah, kenyataan bahasa Arab di Mesir saat ini memang tidak jauh dari paparan hasil penelitian di atas..

Jadi, mau tidak mau kita harus belajar bahasa Arab Mesir jika hendak bepergian atau studi di negeri para nabi ini untuk bisa berkomunikasi. Karena bahasa memang kesepakatan bersama pemiliknya (konvensional) dan bersifat arbitrer (mana suka). Bahasa juga tidak bisa lepas dari budaya dan produk peradaban suatu bangsa.

oleh : Burhan Yusuf Habibi

Dosen Bahasa Arab IAIN Salatiga

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut