Jakarta, INewsSalatiga.id - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi S Lukman pertimbangkan untuk menaikkan harga produk industri makanan dan minuman pada akhir tahun sebagai dampak dari naiknya harga gula rafinasi.
“Kenaikan harga di perusahaan besar biasanya terjadi pada awal atau akhir tahun. Kami akan mengkaji untuk kenaikan harga ini di akhir tahun,” ujar Adhi dalam program DX Channel Market Review, Senin (22/5/2023).
Rencana ini dilakukan lantaran kenaikan harga gula rafinasi hingga 36,84% menjadi 26 sen USD per pon dari hari sebelumnya, yakni 19 sen USD per pon. Sehingga pihaknya harus mengeluarkan biaya hingga Rp.10.000 untuk mendapat satu kilogram gula rafinasi. Angka tersebut setelah mengalami kenaikan dari kisaran harga biasa yaitu Rp.7000-Rp.8000 per kilogram.
Menurut Adhi, jika hingga akhir tahun harga gula rafinasi tak kunjung normal maka pihaknya akan menaikkan harga produk. dan ada potensi akan mendapat keuntungan penjualan lebih sedikit.
Kenaikan untuk produk industri makanan dan minuman akan dipertimbangkan dengan matang, karena perusahaan besar harus bernegosiasi dahulu dengan pengusaha retail. Selain itu, ia merasa pihaknya masih mempertimbangkan daya beli masyarakat pasca Pandemi Covid 19.
Selain itu, menurutnya perusahaan sedang melakukan efisiensi produksi dan mencari bahan baku alternatif untuk memangkas biaya produksi dengan tetap menjaga kualitas produk.
Adhi berharap, tambahan pasokan gula dari Australia pada masa panen bulan Juni-Juli mendatang dapat membantu mengatasi kenaikan harga ini, sehingga biaya produksi bisa kembali normal dan pihaknya tidak perlu menaikkan harga.
Editor : Muhammad Andi Setiawan