YOGYAKARTA,iNewsSalatiga.id - Sejak Jumat (24/3/2023) dini hari kemarin, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Gunung Merapi telah mengalami gempa guguran sebanyak 37 kali.
“37 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-18 mm dan lama gempa 25-152 detik. 25 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-12 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 4.1-7.5 detik. 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 75 mm, dan lama gempa 7.5-12.6 detik,” tulis PVMBG dari website resminya.
PVMBG juga mengamati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi yakni sekitar 50-100 meter dari puncak. “Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 18-22°C. Kelembaban 76-84%. Tekanan udara 768.9-920 mmHg.”
Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Kemudian, Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km di sektor tenggara.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” ungkapnya.
PVMBG menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah yang berpotensi bahaya. “Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.”
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya.
Editor : Muhamad Andi Setiawan