SURIAH,iNewsSalatiga.id - Sejak tahun 2019 yang lalu nama Shamima Begum menjadi bahan pemberitaan karena dirinya dengan sukarela datang ke Suriah dan bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Lalu siapakah Begum? Menurut beberapa sumber, Begum (20) diketahui adalah satu dari tiga siswi London, Inggris. Dia melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS pada 2015.
Akibat keputusannya ini,kewarganegaraan Begum dicabut pada 2020 lalu. Kewarganegaraannya dicabut setelah dia ditemukan tinggal di sebuah kamp pengungsi Suriah.
Upaya Begum untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Inggrisnya ditolak oleh pengadilan pada Jumat 6 Februari 2020.
Begum mengaku tak punya kewarganegaraan setelah kewarganegaraannya dicabut pemerintah Inggris.
Begun bersikeras bahwa kelompok ISIS telah mencuci otaknya.
“Saya memikirkan berapa lama saya harus tinggal di sini. Dan saya telah menerima bahwa saya harus tinggal di sini, saya harus menjadikan ini seperti rumah kedua,” katanya kepada London Times.
“Sejak saya meninggalkan Baghouz (wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS di Suriah), saya benar-benar menyesali semua yang saya lakukan, dan saya merasa ingin kembali ke Inggris untuk kesempatan kedua untuk memulai hidup saya lagi. Saya dicuci otak,” lanjutnya.
Belakangan ia berupaya untuk pulang kampung, meski terhambat karena kewarganegaraannya dicabut.
Pada Februari 2019 lalu dia diketahui melahirkan seorang anak laki-laki di sebuah kamp pengungsian di Suriah oleh seorang jurnalis London Times. Bayi itu meninggal di pengungsian akibat gangguan pernapasan.
Jarrah adalah anak ketiga Begum yang meninggal sejak ia menjadi bagian dari ISIS. Suaminya, seorang milisi ISIS asal Belanda bernama Yago Reidijk, diketahui ditahan pasukan Kurdi.
Kejadian itu memicu kritik tajam terhadap Menteri Dalam Negeri Inggris kala itu, Sajid Javid. Ia disorot karena mencabut kewarganegaraan Begum sehingga remaja itu tak dapat kembali ke Inggris.
Terkait kematian bayi Begum ini, mantan pimpinan kepolisian kawasan Metropolitan London, Dal Babu, menyebut, "sebagai sebuah negara, Inggris gagal melindungi anak-anak."
Mengutip Sky News, Begum ingin kembali ke Inggris untuk menjalani terapi setelah kematian anaknya yang masih kecil di Suriah.
Sky News yang mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan, kewarganegaraan Begum dapat dicabut karena dia memiliki kewarganegaraan ganda Inggris-Bangladesh.
Editor : Muhammad Andi Setiawan