get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Jenis Ketombe Berbahaya serta Cara Menghilangkannya dengan Bahan Alami yang Mudah Ditemukan

Muhammadiyah: Umat Islam Akan Masuki Ramadhan Serentak Tanggal 23 Maret 2023, Tapi?

Senin, 06 Februari 2023 | 15:18 WIB
header img
PP Muhammadiyah yakini umat Islam akan memasuki bulan Ramadan serentak pada 23 Maret 2023, (Foto : Okezone)

JAKARTA,iNewsSalatiga.id - Bulan Ramadhan tahun 2023 ini, PP Muhammadiyah melalui Syamsul Anwar sebagai ketuanya yakin umat Islam akan serentak menjalankan pada 23 Maret 2023 nantinya.

Namun walaupun waktu pelaksanaan Bulan Ramadhan yang sama, Untuk 1 Syawal (Idul Fitri) maupun 10 Dzulhijjah (Idul Adha) akan memasuki waktu yang berbeda.

"Untuk 1 Ramadan 1444H, besok menurut perhitungan di atas kertas itu insyaallah sama di seluruh Indonesia. Yang akan berbeda itu Syawal dan Dzulhijjah,"kata Syamsul dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023).

Perbedaan pelaksanaan Idul Fitri dan Idhul Adha yang dijalankan oleh umat Islam dijelaskan oleh Syamsul karena sebagian memakai kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Metode ini untuk menentukan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah, syarat ketinggian hilalnya harus 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Kalau kriteria itu belum terpenuhi berarti tidak dapat dilihat karena belum dapat dilihat maka menurut kriteria Mabim keesokan harinya belum terpenuhi syarat untuk memasuki bulan baru,"kata Syamsul.

Bagi PP Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tarjdid PP Muhammadiyah tidak menggunakan penampakan bulan sebagai patokan.


"Sedangkan menurut kriteria wujudul hilal yang tidak berpatokan pada penampakan yaitu tidak terlihat atau terlihat. Maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru yaitu untuk 1 Syawal jatuh 21 April 2023. Dzulhijjah kemungkinan terjadi perbedaan di mana Muhammadiyah lebih dulu memasuki bulan Dzulhijjah sedangkan kriteria Mabims itu belum memasuki bulan Dzulhijjah,"tuturnya.

Sebelumnya dia menjelaskan metode hisab hakiki wujudul hilal yang telah menetapkan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444H. Dia mengatakan penetapan itu dilihat berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit yaitu matahari, bumi, dan bulan.

"Jadi posisinya bukan nampak dan tidaknya, untuk Ramadhan misalnya syarat yang pertama yaitu sudah terjadi ijtimak bulan telah mengelilingi bumi dengan satu putaran sinodis, tercapai pada 22 Maret pukul 00.25.41 WIB,"kata dia.

Kemudian syarat kedua adalah tercapainya satu putaran sinodis itu terjadi sebelum matahari tenggelam. Ketiga, saat matahari tenggelam keesokan sorenya pada Rabu saat matahari tenggelam masih di atas ufuk.

"Karena itu satu Ramadhan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023, yang terpenting posisi geometris itu telah terpenuhi itu metode penetapannya yang disebut dengan istilah hisab wujudul hilal," ucapnya.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut