Oknum Anggota DPRD dari PDIP dan Nasdem Medan Mabuk Berat Ngamuk di Tempat Hiburan Malam

MEDAN,iNewsSalatiga.id - Terekam CCTV dua anggota DPRD PDI Perjuangan dan Partai Nasdem mabuk minuman keras di tempat hiburan malam High Five, Jalan Abdullah Lubis Medan. Dua oknum DPRD tersebut juga mengamuk dan melakukan penganiayaan.

Bukti pembayaran dan rekaman CCTV menjadi bukti bahwa kedua oknum DPRD mabuk di tempat hiburan

Diketahui dua oknum anggota DPRD Medan itu adalah Roni Sinaga dan Habib Sinuraya. Setelah video mereka menyebar keduanya menghilang tidak pernah terlihat ngantor lagi.

Karena takut bertemu wartawan dan dijejali berbagai pertanyaan, kedua politikus tersebut sengaja absen, bahkan dalam rapat paripurna pun mereka menghilang.

Sebelumnya Roni membantag bahwa dirinya tidak minum miras, ditambah dirinya mengaku ke tempat hiburan malam itu bersama sang istri. akan tetapi CCTV mengungkap fakta yang sebenarnya.

Dalam rekaman CCTV terlihat Roni tengah mabuk berat. Dirinya bahkan harus diboyong oleh dua orang saat berada di tempat hiburan itu. Selain itu istrinya yang dikatakan ikut bahkan tidak terlihat.

Dalam rekaman CCTV itu juga tampak dia tergeletak akibat mabuk. Sementara rekannya Habib tampak sedang mencekik botol miras. Setelah itu, keduanya terlibat penganiayaan seorang warga.

Dari bukti pembayaran juga tampak keduanya menghabiskan uang hingga Rp17 juta untuk membeli miras luar JW Gold Lable 3 botol, Singleton 3 botol seharga Rp6,6 juta dan 2 botol Jamesan seharga Rp3 juta.

Ditambah makanan pendamping, total jajan mereka di tempat hiburan malam itu Rp17 juta.

Disisi lain, Khalik Fazduani yang menjadi korban kekerasan meminta segera diusut tuntas kasus tersebut. Alasannya karena mereka adalah anggota dewan yang harusnya memberi contoh baik di masyarakat.

"Saya berharap kasus ini diusut tuntas agar menjadi pelajaran bagi keduanya," katanya, Senin (26/12/2022).

Hal senada diungkapkan aktivitas Medan, Majus Situmorang. Dia meminta petugas kepolisian segera menindak kedua oknum anggota DPRD Medan itu, karena telah mempermalukan institusi dewan.

"Semoga Polrestabes Medan dan Polda Sumut dapat bersikap nentral dalam kasus ini, sehingga penganiayaan yang dilakukan dua oknum anggota dewan itu dapat diusut tuntas," pungkasnya.

 

Editor : Muhammad Andi Setiawan