SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Presiden Republik Indonesia menikahkan putranya yang ketiga Kaesang Pangarep. Seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintahan mempunyai acara menikahkan sekaligus unduh mantu. Sebuah perhelatan akbar bagi masyarakat Indonesia, khususnya Solo dan Yogyakarta.
Pada hari itu menjadi kesibukan tentunya karena seluruh aparat pemerintahan dan pejabat negara akan bermuara di Solo. Artinya even besar ini akan menyita dan menimbulkan keramaian diberbagai tempat, termasuk jalur yang menjadi bagian dari pelaksanaan pernikahan.
Bahkan Presiden Joko Widodo atau yang sering dipanggil Jokowi sebelumnya sudah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Utamanya mereka yang terganggu selama prosesi pernikahan putranya. Hal yang sama juga disampaikan Kaesang yang akan melaksanakan acara tersebut.
Joko Widodo sendiri sebelumnya pernah melaksanakan pernikahan serupa yakni Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda pada 11 Juni 2015 dan Kahiyang Ayu dengan Boby Nasution pada 8 Nobember 2017. Pelaksanaan pernikahan keduanya tentu sama hebatnya.
Kaesang Pengarep sendiri menikahi Erina Gudono dan melaksanakan prosesi ijab kabul pada Sabtu 10 Desember 2022. Selanjutnya presiden unduh mantu di Solo satu hari kemudian atau Minggu 11 Desember 2022 di Pura Mangkunegaraan Surakarta.
Dalam pernikahannya, Kaesang memberikan mas kawin dan mahar berupa seperangkat alat salat, uang sebesar Rp 300.000 dan puluhan gram emas. Mereka melangsungkan akad nikah di Pendopo Agung Kedaton Ambarrukmo, Royal Ambarrukmo.
Acara sendiri berlangsung lancar dan khidmat pada hari Sabtu 10 Desember 2022 pukul 13.00. Sebagai penghulu yang menikahkan Kaesang dan Erina adalah Muhammad Wiyono, seorang Kepala KUA Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Mensesneg Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi saksi akad pernikahan. Sementara menteri BUMN Erick Thohir dipercaya sebagai ketua pelaksana acara tersebut.
Ada satu hal penting dalam pernikahan Kaesang dan Erina menyangkut perkembangan dan eksistensi Bahasa Indonesia. Semua orang sudah mengetahui bahwa proses ijab dan kabul putra presiden ini menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dipilih putra ketiga presiden tersebut dalam melaksanakan ijab dan kabul.
Penggunaan bahasa ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan banyak pihak. Kebiasaan berkomunikasi dan berbicara menggunakan Bahasa Indonesia menyebabkan mereka memilihnya saat melaksanakan ijab dan kabul. Bahasa Indonesia dinyakini lebih mudah diucapkan daripada bahasa asal mereka yakni Jawa.
Dengan Kaesang mengucapkan ikrar suci menggunakan Bahasa Indonesia, maka seluruh putra Presiden Republik Indonesia praktis, pada pelaksanaan ijab dan kabul menggunakan Bahasa Indonesia. Sama halnya yang dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka saat menikah dengan Selvi Ananda dan begitu pula Bobby Nasution ketika menikahi putri satu-satunya presiden yakni Kahiyang Ayu. Mereka memilih Bahasa Indonesia saat mengucapkan janji suci tersebut.
Pada pernikahan Kaesang Pangarep berkaitan erat dengan eksistensi dan perkembangan bahasa Indonesia. Selain pengucapan ijab dan kabul Kaesang. Beberapa kata menghiasi prosesi pernikahan dan berhubungan dengan perkembangan bahasa Indonesia seperti kirab, unduh dan resepsi. Kirab sendiri mempunyai arti iring-iringan atau arak-arakan dalam rangkaian acara atau upacara kebudayaan atau keagamaan tertentu.
Pada saat Presiden Joko Widodo mengunduh mantu ada prosesi kirab yang spektakuler dan menakjubkan masyarakat. Kaesang dan Erina, Presiden dan Irina, serta Besan. Mereka naik kereta kuda bersama iring-iringan pengantin. Sebuah konsep sederhana, namun sangat elegan. Unduh mantu berasal dari kata ngunduh (Bahasa Jawa) yakni sebuah acara penerimaan pasangan pengantin (oleh orang tua pasangan pengantin laki-laki). Sementara resepsi merupakan pertemuan atau penjamuan resmi yang diadakan untuk menerima tamu pada pesta pernikahan atau pelantikan. Hal ini dilaksanakan presiden pada siang dan malam hari.
Pada prosesi pernikahan putra presiden ini merupakan tempat bertemunya semua kalangan, baik pejabat, artis, pegawai, pengusaha, dan masyarakat. Semua berkumpul dan bertemu dalam wadah kebhinekaan dari seluruh pelosok nusantara. Selain itu, masyarakat juga disuguhkan dengan wawancara dan ucapan selamat oleh beberapa menteri kepada mempelai berdua. Mereka berkomunikasi dan bercakap-cakap penuh kesantunan menggunakan Bahasa Indonesia. Hari itu semua bergembira dan bahagia menyambutnya. Pada akhirnya selamat atas pernikahan dan janji suci Kaesang-Erina. Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah.
Editor : Muhammad Andi Setiawan