get app
inews
Aa Read Next : 950 Kg Sudah Siap, Umar Patek Hanya Bisa Pasrah Lakukan Bom Bali Walaupun Menentangnya

Penuhi Syarat dan Berperilaku Baik, Umar Patek Bebas Bersyarat

Kamis, 08 Desember 2022 | 06:11 WIB
header img
Buktikan sikap berperilaku baik, Umar Patek dibebaskan bersyarat, (Foto : Okezone)

JAKARTA,iNewsSalatiga.id - Mulai hari Rabu (07-12-2022), Umar Patek atau nama aslinya Hisyam bin Alizein akan menjalani peogram pembebasan bersyarat. Narapidana kasus bom bali tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatn (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dari Lapas I Surabaya, Jawa Timur.

"Pada hari ini 7 Desember 2022, Hisyam bin Alizein Alias Umar Patek dikeluarkan dari Lapas Kelas I Surabaya, dengan program Pembebasan Bersyarat," ujar Koordinator Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti melalui pesan singkatnya, Rabu (7/12/2022).

Status Umar Patek yang sebelumnya adalah narapidana kini berubah menjadi menjadi klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya. Selama menjalani program bebas bersyarat, Umar Patek masih harus menjalankan kewajiban dan aturan dari Bapas Surabaya.

"Wajib mengikuti program pembimbingan sampai dengan 29 April 2030. Apabila sampai dengan masa itu terjadi pelanggaran, maka hak bersyaratnya akan dicabut," terangnya.

Rika menjelaskan Umar Patek telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan program Pembebasan Bersyarat. Kata Rika, program Pembebasan Bersyarat merupakan hak seluruh narapidana yang telah memenuhi persyaratan adminstratif dan substanstif.


Adapun, syarat pembebasan bersyarat yakni, sudah menjalankan 2/3 masa pidana; berkelakuan baik; telah mengikuti program pembinaan; dan telah menunjukkan penurunan risiko seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

"Persyaratan khusus yang telah dipenuhi oleh Umar Patek adalah telah mengikuti program pembinaan deradikalissi dan telah berikrar setia NKRI," kata Rika.

"Pemberian PB kepada Umar Patek juga telah direkomendasikan Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 (Densus 88)," sambungnya.

Untuk diketahui, Umar Patek merupakan sosok yang dianggap sebagai perakit bahan peledak dalam peristiwa pengebomandi Sari Club dan Paddy's Irish Bar, Kuta, Bali, pada 12 Oktober 2002. Peristiwa itu menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.
 

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut