get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasangan Guru Sengaja Buat dan Sebarkan Video Porno di Ruang Kelas, Berikut Faktanya

Seniman Rusia Harus Diadili Setelah Menjatuhkan Sekutu Presiden Prancis Lewat Video "Porno Politik"

Rabu, 07 September 2022 | 09:54 WIB
header img
Pyotr Pavlensky menjahit mulutnya dalam aksi seni bertajuk Seam, (Foto : Trend Photo Agency/REUTERS)

PARIS,iNews.id - Bocoran video seks yang menjatuhkan sekutu dekat Presiden Emmanuel Macron dua tahun lalu harus membuat seniman Rusia dan pasangannya diadili di Prancis.

Kabar tersebut diungkap seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut kepada AFP, Selasa (6/9/2022).

Aktivis Pyotr Pavlensky (38) telah mengakui mempublikasikan video yang dikirim ke pacarnya Alexandra de Taddeo oleh Benjamin Griveaux, mantan juru bicara pemerintah dan anggota parlemen yang mencalonkan diri dalam pemilihan walikota Paris.

Griveaux, ayah tiga anak yang sudah menikah, dengan cepat keluar dari dunia politik dengan mengatakan kepada hakim yang menyelidiki kasus itu bahwa kebocoran itu "sangat sulit dan penuh kekerasan" untuk karier dan kehidupan keluarganya.

Artis itu menerima suaka di Prancis pada 2017 setelah beberapa protes radikal di Rusia. Dia mengaku menerbitkan video dan teks cabul sebagai bagian dari platform "porno politik" untuk mengekspos kemunafikan para pejabat publik.


“Perintah untuk diadili atas pelanggaran privasi benar-benar diperkirakan karena 'PornoPolitique' adalah karya seni saya, yang saya tanda tangani sebagai seorang seniman," papar dia kepada AFP.

Pavlensky memiliki rekam jejak menyebabkan kemarahan, mungkin yang paling terkenal pada tahun 2013, ketika dia memakukan skrotumnya ke Lapangan Merah Moskow untuk memprotes “apatis dan ketidakpedulian politik” masyarakat Rusia.

Pada Oktober 2017, dia membakar kantor Bank of France di Place de la Bastille di Paris, di mana satu penjara terkenal diserang pada awal revolusi Prancis 1789, yang menyebabkan hukuman penjara ditangguhkan.

Namun dalam perintah pengadilan untuk diadili atas pelanggaran tuduhan privasi, hakim meragukan klaim Alexandra de Taddeo bahwa video tersebut diterbitkan tanpa sepengetahuan atau persetujuannya.

“Kami menunggu persidangan untuk akhirnya memperdebatkan keterlibatan klien saya dalam masalah ini,” ujar pengacaranya Noemie Saidi-Cottier.

Pengacara Griveaux menolak berkomentar.
 

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut