SALATIGA,iNews.id - Sejumlah konsumen di Kota Salatiga memilih tetap menggunakan pertalite enggan untuk beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Meskipun harus mendaftarkan kendaraan roda empatnya sebagai penerima BBM subsidi.
"Kalau beralih menggunakan pertamax, saya harus menambah pengeluaran untuk membeli BBM kendaraan. Mendingan tetap pakai pertalite, sesuai kemampuan saat ini," kata salah seorang pengendara mobil, Galih (38) warga Blotongan, Sidorejo, Salatiga, usai mengisi BBM di salah satu SPBU, Jumat (1/7/2022).
Menurutnya, pendataan kendaraan bermotor roda empat dan roda lebih dari empat sebagai penerima BBM subsidi merupakan langkah tepat. Ini untuk memastikan agar penerima subsidi bisa BBM tepat sasaran.
Namun, Pertamina juga harus meningkatkan pengawasan di lapangan. Sebab, selama ini masih banyak SPBU yang melayani mobil mewah membeli BBM subsidi.
Dia mengatakan, alangkah baiknya Pertamina juga melakukan terobosan atau inovasi untuk mengantisipasi kebocoran maupun praktik penyimpangan penyaluran BBM bersubsidi di lapangan.
Harapannya, masyarakat bisa terus mendapatkan subsidi BBM mengingat tingkat pendapatan masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah terhitung relatif rendah.
"Kami berharap, seterusnya ada subsidi BBM untuk warga kalangan menengah ke bawah. Sebab harga barang-barang kebutuhan pokok juga sering naik, dan jika sudah naik sulit turun lagi. Contoh harga minyak goreng, yang dulunya sekitar Rp14.000 per liter sekarang jadi Rp23.000 per liter dan belum ada tanda-tanda turun harga," ucapnya.
Salah seorang sopir mobil carter, Dwimoko (34) menilai, pendataan penerima subsidi BBM memang bagus.
Hanya, penerimanya harus benar-benar yang layak mendapatkan subsidi. "Sekarang malah banyak mobil-mobil berkapasitas mesin tinggi yang beralih ke BBM bersubsidi. Ini yang harus ditertibkan agar subsidi BBM tepat sasaran," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Sejumlah Konsumen di Salatiga Enggan Beralih ke Pertamax, Ini Alasannya ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/sejumlah-konsumen-di-salatiga-enggan-beralih-ke-pertamax-ini-alasannya/2.
Editor : Muhammad Andi Setiawan